Jumat, 25 April 2008

Kerajinan Batik Kayu


Berbagai barang kerajinan ini terlihat antik dan menarik. Ini merupakan karya seni para perajin batik kayu di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Batik kayu merupakan ide kreatif perajin batik. Kalau sebelumnya media membatik menggunakan kain, kini berkembang untuk produk kerajinan yang terbuat dari kayu. Lokasi sentra kerajinan batik kayu terletak di luar kota Yogyakarta. Tepatnya di Dusun Krebet, Sendang Sari, Pajangan, Bantul. Sekitar satu jam perjalanan dari kota Yogyakarta. Di Sanggar Peni ini dibuat berbagai barang kerajinan batik kayu. Mulai dari patung hewan, topeng, tempat perhiasan, hingga patung pengantin. Semua barang kerajinan ini merupakan buatan tangan. Karena itu, barang yang dihasilkan terlihat lebih halus dan gambarnya sangat detil. Proses pengerjaan kerajinan batik kayu dimulai dari pembuatan barang yang akan dibatik. Bahan yang digunakan kayu albasia atau kayu sengon. Kayu albasia dipilih karena lebih mudah dibentuk dan awet. Setelah bahan kayu terbentuk, lalu dihaluskan dengan cara diamplas. Proses penghalusan ini dilakukan agar barang yang dihasilkan terlihat lebih bagus, dan bernilai seni tinggi. Bahan kayu yang telah halus kemudian digambar. Ini sekaligus sebagai patokan untuk proses pembatikan. Proses ini dilakukan dengan pengawasan langsung oleh istri pak Kemiskidi. Selanjutnya memasuki proses pembatikan. Proses ini dilakukan sebagaimana membatik kain. Alat yang digunakan canting untuk membatik, kompor kecil, wajan dan lilin batik atau malam. Karena memerlukan ketelitian dan kesabaran, pengerjaan ini dilakukan kaum perempuan. Kini memasuki tahap pewarnaan. Proses pewarnaan dilakukan dua kali, sehingga warna yang dihasilkan tebal dan sesuai dengan yang diinginkan. Setelah warna kering, barulah memasuki proses finishing atau sentuhan akhir. Proses finishing ini menggunakan bahan aqua letter sehingga aman untuk kesehatan. Barang yang telah jadi diletakkan di ruangan ini. Berbagai barang kerajinan batik kayu dapat dilihat disini. Mulai dari yang berbentuk patung hewan, topeng, hingga patung pengantin. Barang kerajinan batik kayu ini dijual ke wilayah sekitar Yogyakarta, Jakarta dan Bali. Untuk ekspor umumnya dilakukan melalui pedagang perantara. Agar barang sampai ke tangan pembeli tidak rusak, sebelum dikirim dilakukan pengemasan dengan menggunakan kertas karton.Tim liputan: Asep Syaifullah, Damar Galih & Sri Indro (Helmi Azahari)

Perkebunan Buah Naga


Ini merupakan hamparan kebun buah naga. Luasnya sekitar tiga setengah hektar, dengan 14 ribu pohon. Buah naga atau dragon fruit, yang ditanam disini, berwarna merah ke ungu – unguan dan bersisik, seperti kulit ular naga. Lokasi perkebunan buah naga terletak di Desa Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat. Memasuki kawasan perkebunan ini, sejauh mata memandang, yang terlihat hamparan pohon naga. Kawasan perkebunan ini dulunya bekas lokasi penambangan pasir. Sehingga jalan di sekitar kebun ini berpasir dan berbatu. Pohon naga di perkebunan ini ditanam sejak tahun 2005 lalu. Meskipun baru berusia dua tahun lebih, karena lahan disini cocok, pohon naga tumbuh subur disini. Pohon naga menyukai sinar matahari. Saat matahari bersinar terik seperti ini, mengelilingi kebun buah naga bagi saya menjadi tantangan tersendiri. Perkebunan buah naga ini dikelola Pak Uha bersama putranya, Engkos. Meskipun pohon naga berasal dari Mexico, namun bibit pohon naga disini berasal dari Malaysia, dan didatangkan dari Semarang. Pohon naga yang mirip dengan pohon kaktus ini tidak memerlukan perawatan khusus. Agar tumbuh subur, cukup diberi pupuk kandang dua kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan. Seminggu sekali, lahan di sekitar pohon dibersihkan dari rumput, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan. Selain itu, tunas yang tumbuh berlebihan harus dipotong, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan buah. Pohon naga mulai berbuah setelah berusia dua tahun. Pada tahun pertama berbuah, pohon naga langsung menghasilkan. Pada panen pertama kebun ini diperoleh sebanyak 12 ton buah naga. Buah naga memiliki khasiat tersendiri. Bila dikonsumsi secara teratur, dapat mengatasi berbagai macam penyakit, seperti darah tinggi, gula darah, sembelit dan panas dalam. Buah naga hasil produksi kebun ini dijual ke seluruh Indonesia. Harganya di kebun sekitar 40 ribu rupiah per kilogram. Namun harga di tingkat pedagang lebih mahal, sekitar 60 ribu rupiah per kg. Selain menghasilkan buah naga, di kebun ini juga dijual bibit pohon naga. Harganya 35 ribu rupiah per pohon. Bibit pohon naga diambil dari tunas pohon yang telah tua. Bibit ditanam di dalam polibeg dan diberi pupuk kandang.Tim liputan: Asep Syaifullah & Damar Galih (Helmi Azahari)

Minggu, 20 April 2008

Kerajinan Bunga Kering


Berbagai jenis hiasan interior ruangan ini terlihat indah dan menarik. Hiasan berupa bunga kering terlihat nyaris seperti bunga asli. Produk kerajinan ini dapat digunakan untuk hiasan interior ruangan maupun taman. Bentuknya yang beragam dengan paduan warna yang alami, membuat produk kerajinan ini terlihat indah dipandang. Sentra kerajinan bunga kering terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Tepatnya di Jalan Bajar Sari Raya, Antapani. Pemiliknya Haji Dodi Iryana, yang telah menekuni usaha ini sejak lebih dari dua tahun lalu. Disinilah berbagai produk kerajinan hiasan interior ruangan dan taman dibuat. Tidak hanya berupa bunganya, namun juga batang pohon, rantingnya, dan aksesoris pendukungnya. Di studio bunga kering ini, Haji Dodi membuat berbagai jenis bunga kering beserta aksesoris pendukungnya, dengan dibantu 10 orang perajin yang sebagian besar wanita. Hiasan bunga kering dibuat dari berbagai bahan alami. Seperti kulit jagung dan mangga laut. Sedangkan rantingnya dibuat dari pohon mahoni dan pohon pinus. Dengan diberi sentuhan seni, melalui proses pengeringan dan pengeleman, berbagai bahan alami diolah menjadi booklet bunga yang indah. Proses pembuatan kerajinan bunga kering cukup sederhana. Semuanya dikerjakan tangan - tangan terampil ibu rumah tangga. Mereka bekerja disini mengisi waktu luang, setelah pekerjaan di rumah selesai. Hasil kerajinan yang telah jadi diletakkan di ruangan pamer. Disini dapat dilihat berbagai jenis bunga kering, yang telah dirangkai menjadi hiasan bunga. Selain itu juga terdapat berbagai aksesoris pendukung dokarasi ruangan dan hiasan taman, seperti bingkai pelepah pisang dan lampion. Hasil kerajinan bunga kering ini dipasarkan disekitar Bandung dan Jakarta. Selain dijual, berbagai hiasan bunga kering ini juga disewakan untuk pameran maupun dekorasi pesta perkawinan. Bila ditekuni dengan sungguh – sungguh, usaha kerajinan bunga kering memiliki prospek yang bagus. Keuntungan yang diperoleh tidak terlalu besar, sekitar 15 persen. Namun perputaran uangnya cukup lancer, karena peminat bunga kering cukup banyak, baik untuk koleksi pribadi, maupun sekedar menyewa untuk event-event tertentu. Tim liputan: Yadi Supyandi & Damar Galih (Helmi Azahari)

Jumat, 11 April 2008

Tanaman Hias Aglaonema


Ini merupakan kebun tanaman hias aglaonema. Lokasinya di Ciapus, Bogor, Jawa Barat. Berbagai jenis Aglaonema ditanam disini. Mulai dari yang berharga murah, Pride of Sumatera. Kelas menengah, Aglaonema Legacy. Hingga yang berharga mahal, Aglaonema Tiara. Lokasi kebun tanaman hias di Ciapus dapat dicapai dari Jakarta melalui jalan Tol Jagorawi. Keluar di Pintu Tol Bogor, lalu menuju kawasan Ciapus, tepatnya di Kecamatan Tamansari. Disinilah Susanto, berkebun tanaman hias sejak empat tahun lalu. Salah satu tanaman hias yang ditanamnya adalah Aglaonema. Kebun khusus Aglaonema terdapat di Kampung Calobak, Ciapus. Disini Aglaonema di tanam di Green House dengan tiang penyangga dari besi. Salah satu jenis Aglaonema kelas bawah lain yang populer adalah Pride of Sumatera. Harganya 10.000 rupiah hingga 12.500 rupiah per daun, atau sekitar 60 ribu rupiah per pot dengan 5 hingga 7 daun. Selain itu, ada juga jenis Bintang Utara atau Northern Star. Harganya di tingkat petani sekitar 250 ribu rupiah per pot. Aglaonema ini jenis Lipstick Clasic. Harganya sekitar 400 ribu rupiah per pot. Untuk kelas atas, tanaman favorit umumnya Aglaonema Lokal. Seperti Aglaonema Tiara. Harganya sekitar satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah per daun. Kelebihan dari Aglaonema kelas atas ini adalah dari warna daunnya. Lebih cerah sehingga terlihat lebih indah. Berkebun Aglaonema tidak berbeda dengan berkebun tanaman hias lainnya. Menggunakan Green House dengan paranet minimal 65 persen. Selain itu juga perlu disiapkan rak tempat polibeg. Bibit ditanam pada Media Sekam atau Akar Pakis. Setelah tumbuh daun, dilakukan pemeliharaan rutin, dibersihkan dari tanaman parasit. Para petani Aglaonema disini tidak perlu mencari pasar. Karena para pedagang dan kolektor datang langsung kesini. Pembeli datang dari Jakarta dan kota - kota besar lain di Indonesia. Untuk pengiriman jarak jauh dilakukan cara tersendiri, agar kemasannya ringkas dan tanaman tidak mati. Bila dilakukan dengan tata cara yang benar, berkebun Aglaonema sangat menguntungkan. Petani minimal dapat memperoleh keuntungan dua kali lipat dari modal. Tim liputan: Ahmad Susanto (Helmi Azahari).

Rabu, 09 April 2008

Tas Dari Limbah Plastik


Berbagai jenis tas wanita ini terlihat indah. Paduan warna perak dan warna mencolok merupakan daya tarik tas wanita ini.Siapa sangka, tas dan akesorisnya ini terbuat dari limbah plastik, berupa sisa plastik PVC alumunium foil. Usaha kerajinan tas ini terdapat di kawasan Ciledug Tangerang, Banten. Pengelolanya Slamet Riyadi, seorang pensiunan pegawai swasta. Dia telah menekuni usaha ini lebih dari sepuluh tahun. Ide kreatif pembuatan tas dari limbah plastik ini berawal dari sulitnya menemukan bahan baku anyaman daun pandan. Kemudian muncul ide untuk menggunakan bahan limbah plastik. Selain mudah didapat, juga untuk mengurangi sampah kota. Keunggulan bahan plastik aluminium foil lebih fleksibel, elastis dan lentur sehingga lebih mudah dibentuk. Proses pembuatan tas dan barang kerajinan dari limbah plastik ini cukup mudah. Bahan limbah plastik, yang di datangkan dari sejumlah pabrik di kawasan Tangerang, terlebih dahulu dicuci. Kemudian dipotong tipis dengan menggunakan mesin khusus. Limbah plastik alumunium foil yang telah dipotong tipis kemudian dianyam oleh para perajin yang merupakan warga sekitar. Penganyamnya kebanyakan ibu-ibu yang telah lanjut usia. Dalam hal menganyam, para wanita lansia ini memang lebih teliti, dan hasilnya lebih rapi. Mereka memang telah menguasai keterampilan menganyam sejak lama. Yang dianyam tidak saja berupa tas, tetapi juga berbagai barang kerajinan lain, seperti tempat botol. Melihat ibu-ibu lansia ini sangat terampil menganyam, sayapun tertarik untuk mencoba. Tas dan barang kerajinan yang dihasilkan dijual ke seluruh wilayah nusantara. Terutama ke Jakarta dan Bali. Harganya bervariasi tergantung model dan tingkat kesulitan pembuatannya. Berkisar antara lima puluh ribu hingga dua ratus ribu rupiah. Tim liputan: Yadi Supyandi & Warsam Aji (Helmi Azahari)

Selasa, 08 April 2008

Keramba Terapung Ikan Mas


Ini merupakan keramba terapung tempat pemeliharaan ikan air tawar. Lokasinya di Waduk Jangari, Cianjur, Jawa Barat. Waduk ini memang merupakan tempat pembesaran ikan air tawar. Salah satu primadona ikan air tawar yang dipelihara disini adalah ikan mas. Ikan yang dipelihara di waduk ini memiliki kelebihan tersendiri, selain ikannya cepat besar, dagingnya juga tidak berbau lumpur. Perjalanan menuju keramba terapung yang terletak di tengah waduk terasa menyenangkan. Air waduk yang tenang dan pemandangan yang indah, membuat perjalanan tidak terasa melelahkan. Setiba di tengah waduk, pemandangan keramba terapung milik petani bertebaran di mana – mana. Di waduk dengan kedalaman lebih dari 30 meter ini, terdapat ribuan keramba terapung tempat pemeliharaan ikan air tawar. Di keramba terapung ini Haji Hasan melakukan pembesaran ikan mas. Disini terdapat sekitar 100 jaring, dengan ukuran masing-masing jaring 10 kali 10 meter. Jaring terapung disini dapat menampung 15 ribu hingga 30 ribu ekor bibit ikan mas. Di jaring terapung ini hanya dilakukan proses pembesaran ikan mas. Bibitnya didatangkan dari tambak pembenihan di darat. Anak ikan mas yang dibesarkan disini mulai dari usia satu minggu. Pemeliharaan ikan mas di jaring terapung semacam ini memerlukan bibit sekitar 1 kwintal. Ikan diberi makan berupa pelet dua kali sehari, pada pagi dan sore hari. Dari anakan ikan hingga berkembang siap panen, menghabiskan pakan sekitar 2 ton. Setelah dipelihara sekitar 3 bulan, ikan mas siap dipanen. Pemasarannya ke sekitar wilayah Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Para pembelinya selain pedagang pasar, juga pengelola kolam pemancingan dan restoran. Setelah melihat pemeliharaan ikan mas di jaring terapung, saya ingin merasakan kelezatan daging ikan mas yang dipelihara disini. Kebetulan, pak Haji Hasan telah menggorengkan ikan mas untuk saya cicipi. Rasa daging ikan mas ini memang lezat. Selain gurih juga tidak berbau Lumpur. Wajar saja bila ikan mas yang dibesarkan di waduk jangari ini sangat laku di pasaran.Tim liputan: Asep Syaifullah & Damar Galih(Helmi Azahari)

Kerajinan Curug Gentong


Ini merupakan produk kerajinan Curug Gentong atau miniatur air terjun di dalam gentong. bentuknya indah dan memberikan kesejukan. Paduan warna alami, dan suara gemericik air menciptakan suasana yang asri dan tenang. Sentra kerajinan Curug Gentong ini terletak di Depok, Jawa Barat. pembuatnya Hajah Ritta Rico bersama suaminya. Letaknya tidak jauh dari jalan Margonda Raya, Depok. Proses pembuatan kerajinan Curug Gentong ini tidak begitu sulit. Yang diperlukan ide kreatif disertai ketelitian, ketekunan dan kesabaran. Bahan bakunya gentong yang terbuat dari tanah liat yang dilubangi. Di bagian dalamnya diberi pecahan puing yang dilapisi semen, sehingga membentuk pemandangan berupa curug atau air terjun yang indah. Agar tampak lebih artistik, di bagian pinggirnya diberi semen dan dicat alami. Untuk menambah indah pemandangan, di bagian dalam gentong diberi miniatur jembatan dan pondokan. Guna menciptakan nuansa pemandangan air terjun, gentong dilengkapi dengan pompa air aquarium. Sehingga air dari dasar gentong dapat dipompa ke atas, dan mengalir ke bawah, bagaikan suasana di sekitar air terjun. Pembuatan satu Curug Gentong ini memerlukan waktu 3 sampai 4 hari. Di tempat ini juga diadakan pelatihan bagi mereka yang ingin belajar membuat kerajinan air terjun. Umumnya yang ikut pelatihan para mahasiswa di sekitar Depok. Pelatihan dimulai dari yang termudah, yakni membuat miniatur air terjun di media terbuka. Inilah berbagai Curug Gentong hasil kreasi ibu Ritta Rico. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari yang berukuran kecil, sedang, hingga besar. Semuanya tampak indah dan menyejukkan mata. Kerajinan Curug Gentong ini dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jakarta sekitarnya, serta berbagai kota besar di pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Harganya bervariasi, mulai dari 150 ribu hingga 750 ribu rupiah.Tim liputan: Asep Syaifullah & Damar Galih(Helmi Azahari)

Keuntungan Berkebun Jagung


Ini merupakan hamparan kebun jagung di Desa Buana Mekar, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat. Jagung yang ditanam disini jenis P12 pionir, karena menurut penelitian, jagung jenis ini sangat cocok ditanam di daerah ini Penanaman jagung di tempat ini dilakukan dengan pola kemitraan. Harga jual jagung sudah disepakati dengan mitra, sehingga petani dapat memastikan berapa keuntungan yang diperoleh dari setiap jagung yang ditanam. Kebun jagung ini luasnya sekitar 500 hektar yang dikelola oleh kelompok tani. Karena sedang musim hujan, jalan setapak menuju kebun menjadi licin. Sehinga saya harus berjalan ekstra hati-hati. Penanaman jagung disini dilakukan dengan pola kemitraan. Pak Haji Udin bertindak sebagai pemilik lahan dan mitra petani. Harga jual jagung telah disepakati sebelum jagung ditanam, yakni 600 rupiah per kilogram untuk jagung tongkolan, atau 1.700 rupiah per kilogram untuk jagung pipilan.Panen jagung umumnya dilakukan ibu-ibu petani. Karena akan dijadikan jagung pipilan, buah jagung dikupas kelopaknya dan dibiarkan kering saat masih di pohon. Buah yang sudah kering tinggal dipetik dan dikumpulkan. Berkebun jagung harus dilakukan daengan tata cara yang benar. Tanah terlebih dahulu diolah dan diberi pupuk kandang. Setiap hektar lahan menghabiskan sekitar 200 karung pupuk kandang. Setelah itu baru dilakukan penanaman. Pemupukan kemudian dilakukan saat tanaman tumbuh dengan menggunakan pupuk urea. Berkebun jagung disini sangat menguntungkan. Petani dapat menghitung keuntungan yang diperoleh karena harga jualnya sudah ditentukan berdasarkan kontrak sebelum jagung ditanam. Biaya produksi untuk satu hektar lahan sekitar 7 juta rupiah. Setelah ditanam selama 110 hari, setiap hektar lahan akan menghasilkan sekitar 14 juta rupiah. Pemanenan dilakukan secara bertahap. Kebun jagung yang dipanen setiap bulan rata - rata seluas 50 hektar. Setiap hektar menghasilkan sekitar 14 hingga 15 ton jagung tongkolan. Setelah diolah akan diperoleh sekitar 7 ton buah jagung pipilan.Jagung yang telah dipanen dikumpulkan dan dibawa ke tempat penampungan. Ditempat ini jagung dirontokkan dari tongkolnya. Proses perontokan menggunakan mesin. Setelah menjadi jagung pipilan diolah lagi sehingga halus. Kini saya ingin merasakan bagaimana rasanya jagung ini bila dimakan, kebetulan para petani disini sudah menyiapkan jagung yang sudah direbus di pondokan. Rasa jagung ini memang tidak begitu manis, karena memang bukan untuk jagung konsumsi. Namun, jagung ini tetap aman dimakan.Tim Liputan: Asep Syaifullah & Damar Galih (Helmi Azahari)

Jumat, 28 Maret 2008

Lobster Air Tawar


Lobster air tawar merupakan komoditas budi daya perikanan air tawar yang dapat ditekuni. Harganya yang relatif tinggi, sekitar seratus ribu rupiah per kilogram, membuat usaha ini menjanjikan keuntungan. Salah satu lobster air tawar yang telah dibudidayakan adalah jenis red clow atau si capit merah. Lokasinya terletak di kawasan Teluk Naga, Tangerang, Banten. Dari Jakarta dapat ditempuh selama satu jam perjalanan, menuju kawasan Paku Haji. mudah stress. Proses pembenihannya dimulai dengan pemilihan induk jantan dan betina Lobster jenis red clow atau seracuadric carinatus yang dibudidayakan Pak Yanto ini berasal dari Australia. Lobster jenis ini terkenal bandel dan tidak yang sehat. Perkawinan antara induk jantan dan betina dilakukan di kolam khusus. Induk lobster yang sehat mampu menghasilkan tiga ratus hingga delapan ratus telur dalam satu siklus perkawinan. Setelah satu bulan, induk betina akan menghasilkan anakan berupa larva yang menempel di tubuhnya. Pemisahan antara induk dan anaknya dilakukan di kolam penampungan yang terbuat dari semen. Proses pembesaran larva menjadi anakan lobster berukuran lima centimeter memerlukan waktu sekitar dua bulan. Makanannya berupa pellet. Benih yang berukuran sekitar lima centimeter inilah yang kemudian akan dibesarkan di kolam pembesaran. Pemeliharaan lobster air tawar bisa dilakukan di kolam sederhana. Yang harus diperhatikan adalah terjaminnya suplai oksigen. Lobster memerlukan kadar oksigen minimum 10 ppt. Oleh karena itu, kolam pembesaran lobster harus dilekangkapi selang aerator untuk menjamin ketersediaan oksigen. Lobster air tawar akan tumbuh optimal di air yang memiliki ph antara 7 hingga 9, dengan suhu antara 23 hingga 30 derajat secius. Lobster akan berkembang menjadi dewasa dan siap konsumsi setelah berumur 8 bulan, dengan berat satu ekor lobster sekitar 100 gram. Usaha pembesaran lobster air tawar merupakan salah satu usaha yang mengungtungkan. Harganya sekitar seratus ribu rupiah per kilogram. Pasarnya terbuka luas, baik untuk restoran seafood maupun hotel berbintang. Pembesaran lobster dapat dilakukan dalam skala besar dan juga skala rumahan. Lobster air tawar merupakan makanan yang sehat. Selain bersih dari pencemaran, kandungan kolesterolnya juga lebih rendah dibandingkan lobster air laut dan air payau.Tim liputan: Yadi Supyandi & Medi Kuswadi(Helmi Azahari)

Sukses Berkebun Anggrek


Anggrek merupakan tanaman hias bernilai ekonomi tinggi. Harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Bunga anggrek tidak saja dipasarkan di dalam negeri tetapi juga diekspor ke berbagai negara. Salah seorang yang sukses menekuni usaha kebun anggrek adalah Rizal Djaafarer. Di kebun anggreknya di kawasan Lembang, Bandung, Jawa Barat, ditanam berbagai jenis anggrek yang diekspor ke luar negeri. Untuk mencapai lokasi kebun anggrek Rizal dari Jakarta dapat ditempuh melalui jalan tol Cipularang menuju Bandung. Kemudian diteruskan menuju arah Lembang. Di areal seluas 2 hektar, yang menyatu dengan rumah pemiliknya inilah, Rizal Djafarer berkebun anggrek. Berbagai jenis tanaman anggrek ditanam disini, seperti anggrek Dentrobium, Phalaenopsis atau anggrek Bulan, Vanilla, Cathalia dan Miltonia. Usaha ini telah ditekuninya sejak tahun 1985 lalu. Rizal yang lulusan ITB ini awalnya berprofesi sebagai arsitek. Namun kemudian dia banting setir menjadi petani anggrek. Setelah menekuni usaha ini selama 21 tahun, Rizal kini telah memetik hasil perjuangannya. Bunga anggreknya tidak saja dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga telah diekspor ke berbagai negara. Di rumah bunganya ini, Rizal tidak saja memelihara anggrek tetapi juga membudidayakannya dengan cara persilangan. Setiap harinya, dengan dibantu 7 orang karyawannya, Rizal membudidayakan anggrek, di dalam botol. Dari setiap botol ini, nantinya akan dihasilkan tidak kurang dari 30 pohon anggrek. Kini Rizal yang lahir di Rengat, Kepulauan Riau, 53 tahun lalu ini juga aktif mengembangkan tanaman anggrek di beberapa daerah, seperti di Bali, Sumatera Barat, dan Kalimantan. Kepada mereka yang ingin menggeluti usaha kebun anggrek, Rizal bersedia membagi ilmunya, dan kebunnya terbuka untuk mereka yang ingin belajar.Tim liputan: Asep Syaifullah & Ahmad Susanto(Helmi Azahari)

Tanaman Hias Bambu Hoki


Kerajinan bambu hoki merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni. Bentuknya yang indah, membuat permintaan terhadap tanaman hias ini cukup tinggi. Bahkan telah merambah pasar ekspor. Terutama Korea dan China. Bambu hoki yang dalam bahasa latinnya disebut dracaena sanderiana ini, diyakini merupakan tanaman pembawa hoki. Salah satu tempat pembuatan kerajinan bambu hoki terdapat di kawasan Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat. Pengelolanya Evi yang telah menggeluti usaha ini selama lebih dari 10 tahun. Proses pembuatan kerajinan bambu hoki cukup sederhana. Bahan bakunya berupa daun suji yang diperoleh dari petani. Daun suji ini dibeli berdasarkan panjang dan diameternya. Harganya bervariasi antara dua puluh lima rupiah hingga lima puluh rupiah permeter. Sebelum dirangkai, daun suji terlebih dahulu dipilih dan dikupas kulitnya. Setelah itu dibersihkan dengan cairan disinfektan, agar steril dari bakteri dan hama penyakit. Setelah itu dipotong sesuai bentuk yang diinginkan. Lalu disemaikan selama tiga minggu hingga muncul tunas. Proses pengolahan ini dilakukan oleh tangan-tangan terampil para pekerja rumahan, yang merupakan warga sekitar. Setelah berbentuk setengah jadi, dapat diolah lagi hingga menjadi produk yang memiliki nilai seni yang tinggi. Bentuk rangkaiannya bisa berupa pagoda dan air mancur. Namun bisa juga dirangkai dengan alat khusus sehingga berbentuk vas bunga dan kendi. Agar lebih indah, dapat diberi pita emas dan dibubuhi lilin. Kerajinan bambu hoki banyak diminati pasar lokal maupun ekspor. Di pasaran lokal harganya berkisar antara sepuluh ribu hingga lima puluh ribu rupiah. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari bentuk lampion. ada juga yang berbentuk bola, guci, oval dan bunga teratai.Tim liputan: Yadi Supyandi, Medi Kuswadi & Warsam Aji(Helmi Azahari)

Manisnya Budidaya Anthurium

Anthurium merupakan tanaman hias yang sedang booming di Indonesia. Harganya sangat menggiurkan, bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Tanaman hias ini begitu unik karena tektur daun nya memiliki keunikan

tersendiri, tebal dan tegas. Warnanya hijau sedap di pandang mata. Tanaman bersosok gagah ini konon merupakan tanaman kaum ningrat atau orang kaya. Tanaman dengan daun lebar berurat kekar ini, banyak ditanam di rumah besar berhalaman luas, dan dianggap memiliki aura tersendiri. Salah seorang yang menekuni budidaya anthurium adalah Kurniawan Junaedhi, di kebunnya di kawasan Serpong, Tangerang, Banten. Perjalanan menuju kebun anthurium Kurniawan dari Jakarta dapat melalui jalan tol Jakarta-Tangerang, keluar di pintu tol tangerang lalu menuju kawasan Serpong. Di Indonesia tanaman anthurium dapat beradaptasi dengan baik di segala tempat, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Namun untuk menjamin pertumbuhan yang baik. Tanaman ini ideal berkembang di dataran sedang antara tiga ratus sampai lima ratus meter diatas permukaan laut. Di lahan seluas dua ratus meter persegi inilah Kurniawan menanam dan mengoleksi anthurium. Sedikitnya 25 jenis anthurium dikembangkan disini. Seperti anthurium garuda ini. Anthurium sirih dan keris juga dapat ditemui disini, bentuknya yang eksotik membuat harganya bisa mencapi 6 juta rupiah per pohon, jika daunnya sudah rimbun. Selain itu juga ada anthurium jenis wave of love atau gelombang cinta. Cirinya daunnya bergelombang. Jenis anthurium yang paling favorit dan banyak dicari adalah anthurium jenmani. Variannnya cukup banyak, ada jenmanii kobra, jenmanii petruk dan jenmani ombak. Perawatan tanaman anthurium tidak sulit, asalkan tahu caranya. Anthurium tidak tahan terhadap terpaan sinar matahari langsung. Habitat asli tanaman ini adalah daerah pegunungan tropis yang banyak terlindung oleh pepohonan besar. Maka dalam perawatan nya anthurium perlu ruangan yang teduh. Tanaman anthurium dapat dibudidayakan secara generatif ataupun secara vegetatif. Perbanyakan generatif dilakukan dengan memanen bijinya kemudian di semai. Sementara perbanyakan vegetatif bisa di lakukan dengan cara stek pucuk, stek batang dan pemisahan anakan. Anthurium membutuhkan media tanam tersendiri. Media yang paling tepat yaitu akar pakis. Anterium memerlukan sirkulasi udara dalam perakaran tanamannnya yang poros dan baik, karena itu pakis yang steril dari tanah adalah media tanam yang paling ideal. Bila tersisa tanah, akan menjadilahan empuk bagi keong dan cacing bersarang yang akan menyerang batang bawah tanaman. Agar anthurium tampil prima, jangan abaikan faktor lokasi, suhu, kelembaban, sinar matahari dan media tanam. Jika di rawat dan tumbuh optimal, anthurium merupakan emas hijau, yang menjadi investasi yang sangat menguntungkan.Tim liputan: Yadi Supyandi & Damar Galih(Helmi Azahari)

Ikan Koi, Piaraan Para Raja

Ikan koi memang indah. Corak kulitnya yang berwarna-warni, dan gerakannya yang lincah gemulai, membuat ikan ini banyak disukai orang. Dahulu kala, ikan koi merupakan piaraan para raja di China. Namun kini ikan koi kualitas terbaik lebih banyak dikemba

ngbiakkan di Jepang. Karena itu, beberapa jenis ikan koi terkenal, namanya berbau Jepang, seperti jenis Kohaku, Taaisho sanhoku, Showa sanshoku, Bekko dan Utsirimono. Erick Jonathan merupakan salah seorang importir ikan koi. Di kolam miliknya di kawasan Serpong, Tangerang, Banten, dia mengoleksi banyak ikan koi yang diimpor dari Jepang. Karena corak warna sisiknya yang indah, ikan koi diyakini dapat menghilangkan stress. Selain itu juga dipercaya mendatangkan keberuntungan bagi orang yang memeliharanya. Karena itu, tidak heran meskipun harganya mahal, ikan koi banyak dicari orang. Ikan koi biasanya dipelihara di kolam, bukan di aquarium. Karena ikan ini tampak lebih indah bila dilihat dari atas. Untuk memelihara ikan koi, selain pakan yang berkualitas, yang harus paling diperhatikan adalah air kolamnya. Ikan koi hanya dapat hidup dengan baik di kolam yang airnya jernih dan banyak mengandung oksigen. Ikan koi yang memiliki panjang 25 hingga 30 centimeter sudah dapat dijual. Harganya juta-an rupiah. Setelah dipelihara selama 5 hingga 6 tahun, ukurannya bisa mencapai 80 centimeter, dan harganya melonjak menjadi puluhan kali bahkan hingga ratusan kali lipat. Ikan koi memang mahal. Memeliharanyapun memerlukan biaya yang tidak sedikit. Karena itu tidak heran bila ikan koi lebih banyak dikoleksi oleh kalangan menengah ke atas. Menurut sejarahnya, ikan koi memang bukan ikan biasa, tetapi ikan piaraan para raja.Tim liputan: Albert Bembot, Asep Syaifullah, Ahmad Susanto & Mugiwiyono(Helmi Azahari)

Kamis, 27 Maret 2008

Budidaya Ikan Koi


Liukan sekelompok ikan koi yang sedang diberi makan ini terlihat sempurna dan penuh keindahan. Selaras dengan keindahan tubuhnya, ikan koi juga merupakan ikan pembawa keberuntungan. Karena itu, ikan ini tidak hanya layak dikoleksi, tetapi juga dibudidayakan. Salah satu tempat budidaya ikan koi adalah Koi Collection milik Roni, di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat. Untuk mencapai Koi Collection milik Roni, dapat melalui Jalan Tol Jagorawi, keluar pintu tol Jati Asih, lalu mengambil arah ke Komsen. Letaknya di Desa Jati Asih, Kecamatan Jati Asih, Bekasi. Tempat ini merupakan salah satu pilihan pehobi ikan koi menambah koleksinya. Disini sang pemiliknya, Roni, membudidaya ikan koi dengan konsep kembali ke alam Indonesia. Konsep versi Roni ini memberi naungan pada kolam koi dengan bangunan berbahan bambu dan beratap rumbia. Walau sepintas tampak sederhana, namun koleksi ikan koi Roni tidak sesederhana naungan atap dan tiang bambunya. Koleksi koi disini kerap menyabet berbagai gelar bergengsi pada kontes ikan koi. Cyprinus capriyo merupakan nama Latin ikan koi yang mempunyai kekerabatan yang sama dengan ikan mas. Konon, ikan mas merupakan nenek moyang ikan koi. Oleh karena itu, ikan koipun bisa dikonsumsi. Di negara asalnya Jepang, ikan koi bisa mencapai panjang maksimum 120 cm. Sedangkan di Indonesia ikan koi baru bisa mencapai panjang maksimum 75 cm. Ikan koi termasuk ikan yang berumur panjang. Konon ikan koi milik Kekaisaran Jepang mencapai umur 120 tahun, dengan panjang 120 cm. Ini adalah ikan koi terbesar disini. Jenisnya showa. Jenis showa ditandai dengan kombinasi tiga warna, hitam, putih dan merah. Showa ini panjangnya mencapai 75 cm. Ikan koi disini jumlahnya sekitar 3 ribu ekor. Panjangnya antara 15 cm sampai 75 cm. Harganya mulai dari 100 ribu hingga i25 juta rupiah per ekor. Kolam ikan koi disini sengaja dibuat lebih dalam. Rata-rata kedalamannya 1,5 m. Sedangkan ikan koi di kolam taman milik pehobi, kedalamannya berkisar setengah meter hingga satu meter. Dengan perawatan yang cermat dan kecintaannya terhadap ikan koi, Roni mampu menghasilkan ikan koi berkualitas unggulan, yang mampu menembus pasar ekspor di luar negeri, seperti Jerman dan Belanda.Tim liputan: Joni Suryadi & Agung Nugroho(Helmi Azahari)

Rabu, 26 Maret 2008

Budidaya Ikan Arwana Super Red


Penampilan ikan arwana super red memang mempesona. Sosoknya yang gagah, dengan warna sirip yang terang menyala, menjadikan ikan ini sebagai ikan hias air tawar terfavorit yang banyak digemari masyarakat. Kelebihan ikan arwana super red terletak pada setiap jengkal tubuhnya. Mulai dari sisiknya, mata, sungut depan, sirip hingga ekornya. Tidak heran bila harganya sangat mahal. Untuk ikan anakan ukuran 10 centimeter dihargai tiga setengah juta rupiah. Sedangkan ikan arwana super red dewasa harganya dapat mencapai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Salah satu lokasi pembesaran ikan arwana super red terletak di kawasan Srengseng, Jakarta Barat, yang dikelola oleh Edo Kristianto. Untuk mencapai lokasinya dapat mengambil arah ke Jalan Raya Joglo, Srengseng, Jakarta Barat. Deretan aquarium ini hanya dipergunakan untuk proses pembesaran saja. Sedangkan proses pembenihannya dilakukan di habitat asalnya di Pontianak, Kalimantan Barat. Di tempat ini terdapat sekitar 1.500 ikan arwana super red. Budidaya ikan arwana super red ini telah ditekuni Edo Kristianto sejak tahun 1997 lalu. Berawal dari hobi yang kemudian dikembangkan menjadi usaha yang menguntungkan. Berbagai ukuran ikan arwana super red terdapat disini, namun yang penampilannya menawan dan dapat dinikmati adalah yang berusia diatas satu tahun. Budidaya ikan arwana super red cukup sulit, harus dilakukan di aquarium khusus dengan air yang jernih. Bila air tidak jernih, dapat menimbulkan penyakit jamur yang mematikan.Agar ikan tumbuh sehat, pakannya harus dijaga. Makanannya dapat berupa, kodok, udang, jangkrik dan ulat jerman. Anakan ikan arwana super red yang banyak diperjual belikan umumnya yang berukuran 10 CM. Harganya sekitar tiga setengah juta rupiah. Di tempat ini terdapat beberapa ikan arwana super red unggulan, seperti ikan yang diberi nama petinju terkenal Rocky Balboa. Ada juga yang diberi nama petinju Oscar de Lahoya. Ikan ini pernah memenangkan kontes ikan arwana di Singapura. Semakin dewasa usianya, penampilan ikan arwana super red semakin menawan, seperti ikan yang diberi nama selendang sutera ini. Harganya bisa mencapai 60 juta rupiah per ekor. Untuk menjaga agar tidak dicuri, ikan arwana super red dipasang microchip, yang berisi data asal usulnya.Ikan arwana super red ini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke Filipina, Taiwan, Thailand, Kanada dan beberapa negara Eropa. Harga untuk pasaran ekspor sekitar 1100 dolar Amerika Serikat per ekor untuk ikan ukuran sedang. Sebelum diekspor ikan arwana super red di karantina dengan ditempatkan di dalam aquarium khusus. Setiap aquarium berisi satu ekor ikan arwana. Ikan ini juga telah dilengkapi microchip yang berisi data-data asal usulnya. Setiap bulannya tidak kurang dari 100 ekor ikan arwana super red diekspor ke luar negeri.Asep Syaifullah & Ahmad Susanto(Helmi Azahari)